Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengaku terkejut mengetahui laporan Senat Amerika Serikat soal interogasi sadis CIA. Presiden Ghani bersumpah akan menyelidiki dugaan penyiksaan oleh CIA di penjara yang ada di wilayahnya.
"Laporan ini cukup mengejutkan. Ini melanggar seluruh norma HAM yang ada di dunia," sebut presiden Ghani dalam pernyataan resminya yang ditayangkan televisi setempat dan dilansir Reuters, Kamis (11/12/2014).
"Tidak ada pembenaran bagi tindakan dan penyiksaan manusia seperti itu di dunia," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden yang baru menjabat sejak dua bulan lalu ini, bersumpah akan menyelidiki lebih lanjut berapa banyak warga Afghanistan yang menjadi korban penyiksaan di penjara-penjara rahasia CIA, yang juga menahan beberapa tersangka terorisme dari negara-negara lain.
Dalam pernyataannya, Presiden Ghani menegaskan bahwa mulai 1 Januari 2015 mendatang, AS tidak akan bisa lagi menahan tahanannya di wilayah Afghanistan.
Sebagian besar tentara asing akan ditarik dari Afghanistan pada akhir tahun ini, setelah selama 13 tahun terakhir ditugaskan melawan Taliban di negara tersebut. Di bawah kesepakatan bilateral yang ditandatangani Presiden Ghani, AS dan sekutunya akan tetap menempatkan tentaranya dalam jumlah kecil untuk melakukan tugas pelatihan.
(nvc/ita)