Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak memungkiri hal ini. SBY sudah kenyang dengan pengalaman pahit bersama Setgab koalisi yang kini sebagian besar anggotanya masuk Koalisi Merah Putih.
"Kita merasakan kok ditusuk dari belakang, kurang apa coba sudah dikasih menteri eh kaitan di DPR maunya beda pendapat. Sudah gitu bilang menteri itu sudah kami hibahkan. Ya memang tidak ada etiknya kawan-kawan kami di Setgab itu," kata Ruhut mengenang masa lalu, saat berbincang dengan wartawan, Kamis (11/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak SBY tetaplah manusia, walaupun dia santun tapi tetaplah punya perasaan. Contohnya kaitan dengan Perppu, beliau merasa dikhianati, sebelumnya beliau kan nggak pernah ngomong seperti itu," kata Ruhut.
SBY pun mengambil sikap nonblok untuk lima tahun ke depan. Sejak Pilpres SBY sudah menginstruksikan kader PD untuk netral namun tidak golput.
"Kemudian setelah pilpres kami menjadi penyeimbang di tengah antara KMP dan KIH," papar Ruhut.
Kini SBY bisa memilih mau ikut KMP atau KIH. Disesuaikan dengan kepentingan partai dan kepentingan rakyat yang berkembang pada saat keputusan penting harus diambil di DPR.
"Berarti kan komunikasi saya dengan teman KIH terbuka untuk saling kerja sama untuk kepentingan bangsa. Sama halnya komunikasi kami dengan Koalisi Merah Putih, juga terbuka untuk kepentingan bangsa," kata SBY menceritakan detail pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, usai menjadi pembicara kuliah umum di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/12/2014) kemarin.
(van/nrl)