Andrea Salma (39) menambah daftar panjang korban aksi kejahatan jalanan di Jakarta. Dia tewas setelah sempat koma beberapa hari akibat terjatuh ketika dijambret. Bagaimana kronologi kejadiannya?
Novi, teman dekat Andrea, menceritakan detaill peristiwa tersebut. Dia mendapat cerita dari Muhammad Iksan, pria yang membonceng Andrea saat kejadian. Berikut kisahnya:
Pukul 24.00 WIB 5 Desember 2014
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang dibonceng di motor Ninja tersebut berusaha mengambil tas Andrea. Terjadi aksi tarik menarik. Akhirnya Andrea tumbang dengan posisi tulang belakang dulu menimpa aspal, lalu kepalanya terbentur. Si jambret lari ke arah Manggarai.
Iksan sempat berusaha mengejar jambret tersebut. Namun tidak berhasil. Kemudian, dia membawa Andrea menggunakan taksi menuju RS Tebet. Motor Mio ditinggal di lokasi.
Setibanya di RS Tebet, pihak rumah sakit tak bisa melakukan tindakan maksimal. Sebab kondisi Andrea sudah cukup parah. Darah keluar dari kepalanya. Akhirnya pihak RS Tebet merujuk Andrea ke RS Pusat Otak Nasional (PON), Cawang. Namun saat itu, Andrea tidak dibawa menggunakan ambulans, malah menaiki taksi.
Pukul 04.00 WIB 6 Desember
Andrea tiba di rumah sakit PON. Di sana, dokter memeriksa lalu dipastikan tingkat kesadarannya sudah menurun. Pendarahan di otaknya sudah menyebar ke mana-mana. Tulang tengkoraknya pun sudah mengalami kerusakan.
Sejak itu, Andrea koma dan bertahan lewat alat bantu. Tidak ada tindakan operasi karena kondisinya terus menurun.
Pukul 21.00 WIB 10 Desember
Andrea dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya lalu dibawa ke Bandung untuk dimakamkan Kamis 11 Desember siang ini. Polisi mengatakan, pelaku masih terus diburu.
(mad/nrl)