Mobil Honda Freed silver B-136-SRI yang menjadi saksi bisu kematian Sri Wahyuningsih sejak 3 pekan lalu ternyata masih terparkir di parkiran D1 terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Mobil tersebut mengeluarkan bau menyengat dan kursi depannya terdapat bercak darah.
Pantaun di lokasi, Rabu (10/12/2014) mobil tersebut tidak ditutupi terpal seperti sebelumnya. Pelat nomor mobil juga sudah dicopot. Dari jarak 10 meter bau menyengat yang berasal dari mobil itu langsung menusuk hidung.
Saat dibuka, kursi yang diduduki Sri di bagian depan samping kursi kemudi, terdapat bercak darah dan muntahan. Bercak tersebut merupakan muntahan Sri saat Jean Alter mencekiknya hingga tewas di Kawasan Prapanca, Jaksel Sabtu (15/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang-orang yang melewati mobil tersebut harus menutup hidung mereka. Seperti kali ini, saat rekonstruksi dilakukan, warga yang menonton sebagian besar harus menutup hidung.
"Masih bau yah mobilnya," kata salah satu pengunjung bandara yang melihat rekonstruksi sambil menutup hidungnya dengan tangan.
Selain itu, dalam rekonstruksi ini polisi juga mengganti mobil Freed abu-abu itu dengan Freed putih karena kondisi yang tidak memungkinkan digunakan untuk alat peraga.
Sri dibunuh oleh kekasihnya Jean Alter Huliselan (JAH) karena masalah asmara, Sabtu (15/11/2014). Jean kemudian membawa mayat Sri ke Bandara Soekarno-Hatta. Mayat Sri dikunci di dalam mobil yang diparkir di parkiran D1 terminal 2. Jean kemudian mengambil dompet dan handphone Sri dan kabur ke Nabire.
Mayat Sri baru ditemukan warga pada Rabu (19/11/2014). Warga curiga dengan mobil yang berbau menyengat dan sudah berhari-hari terparkir.
(slm/mad)