"Dia sakit hati. Kurang apa kita yang sudah jadi penyeimbang dan berada di tengah. Ingat ketua DPR, MPR kita berikan suara ke mereka, kurang apa kita. Ada pernyataan tertulis, soal dukungan itu, silakan tanya ketua atau sekjen masing-masing," kata Ruhut kepada wartawan disela-sela acara Festival Anti Korupsi 2014 di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (10/12/2014).
Ruhut juga bicara soal polemik dukungan Ical, yang bertentangan dengan rekomendasi Munas Bali. Menurut Ruhut yang merupakan mantan politikus Golkar, penolakan terhadap Perppu Pilkda yang disuarakan Ical di munas, hanya bagian dari strategi untuk meraih dukungan agar terpilih secara aklamasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang terkenal dengan nama Si Poltak ini mengatakan partai yang berani menolak Perppu Pilkada akan terjun bebas di 2019. "Kalau ada partai yang berani menolak, pasti tahun 2019 akan jadi partai gurem," ujarnya.
(bgs/trq)