Ribuan buruh Jabar dari berbagai organisasi menggeruduk Gedung Sate di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (10/12/2014). Mereka mendesak Gubernur Jabar Ahmad Heryawan untuk merevisi Pergub UMK 2015 yang ditetapkan pada 21 November lalu.
Para buruh di antaranya berasal dari FSPMI, SPN, FSPI dan KSPSI. Mereka datang menggunakan berbagai armada mulai dari bus, mobil, angkot dan sepeda motor. Sebuah mobil bak terbuka dijadikan panggung orasi oleh para buruh.
Di bagian depan mobil tersebut terpasang spanduk 'Tolak Upah Murah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Roy, jika UMK tersebut diberlakukan maka buruh tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Revisi UMK disebut Roy minimal mengikuti angka inflasi.
"Minimal 7,8 persen lah kenaikannya," katanya.
Selain itu buruh juga menuntut revisi Permen No 13 tahun 2012 yang mencantumkan parameter UMK dari 60 itm KHL.
"Kami menuntut item KHL 84," tuntutnya.
Serta penolakan kepmen soal penangguhan UMK yang biasanya dilakukan para pengusaha untuk lari dari kewajiban.
Hingga pukul 11.30 WIB buruh masih terus berdatangan. Mereka mendengarkan orasi yang diselingi dengan pemutaran lagu sambil berjoged.
Jalan Diponegoro di ruas depan Gedung Sate ditutup karena aksi ini. Ratusan polisi menjaga di sekitar lokasi aksi.
(tya/ern)