"Tadi malam ada penggerebekan jam 1.30 WIB ke sini oleh tim gabungan Satpol PP," ujar Yadi (34) pengurus Banceuy 40A di lokasi.
Yadi mengaku tak ada di tempat saat penggerebekan berlangsung. "Satpam jaga sore sampai malam dan pagi. Pagi yang ada pengurus, sampai malam," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya tahu ada lima yang diamankan, 4 orang penghuni kos, 1 tukang ojek," jelas Yadi.
Untuk yang diamankan bersama tukang ojek, Yadi menjelaskan bahwa penghuni kos perempuan tersebut baru pulang kerja. "Dia baru pulang kerja, pakai ojeg. Karena bingung lihat banyak petugas, dia nunggu di parkiran. Eh, dibawa sama tukang ojegnya juga," tuturnya.
Alasan penahanan pun diduga Yadi karena penghuni kos tersebut tidak memiliki KTP Bandung. "Tapi dia punya KTP Cirebon, lagipula dia itu baru pulang kerja. Bukan pas lagi mesum di kamar," katanya.
Sementara tiga penghuni lainnya yang ditahan, Yadi belum mendapatkan kabar. Sementara itu saat akan dikonfirmasi melalui telepon, Pelaksana tugas sementara (Plt) Kepala Satpol PP Kota Bandung Meivi Adha Krisna tidak mengangkat teleponnya.
Banceuy 40A mencuat setelah adanya perusakan pos Satpol PP di Alun-alun. Pelaku juga menempelkan sejumlah poster ukuran A4 bergambar sosok Ridwan Kamil. Tulisannya mengungkapkan soal bangunan tempat tinggal di Jalan Banceuy 40A yang disebut-sebut ditempati para wanita simpanan pengusaha dan pejabat Kota Bandung.
Menurut warga sekitar, hampir setiap hari mobil mewah melintas ke ke bangunan yang terletak menjorok masuk dari deretan toko onderdil mobil tersebut. Penghuni kos tersebut dikatakan Yadin, warga sekitar, sering keluar saat malam tiba. "Bajunya seksi-seksi. Segini (sambil menunjuk paha atasnya)," tutur Yadin. Soal tuduhan bahwa kosan itu sarang prostitusi dibantah pengurus kosan.
(tya/ern)