Militer Israel menyerang Suriah via udara selama beberapa kali semenjak krisis melanda negara tersebut sekitar 3 tahun lalu. Serangan Israel itu sebagian besar mengenai suplai persenjataan Suriah, yang dinilai Israel, ditujukan untuk Hizbullah di Libanon, yang juga musuh Israel.
Dalam suratnya kepada Sekjen Ban Ki-moon dan negara Chad yang menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan Desember, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/12/2014), Suriah mengeluhkan serangan-serangan udara Israel tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat yang sama, Republik Arab Suriah menyerukan dunia internasional dan Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawab dan dengan tegas mengecam serangan brutal ini dan berhenti menutup-nutupinya dengan dalih apapun," imbuhnya.
"Suriah juga menyerukan penjatuhan sanksi tegas terhadap Israel ... dan meminta seluruh langkah yang diatur di bawah Piagam PBB untuk dilakukan demi mencegah Israel dari melakukan agresi serupa," tegas isi surat tersebut.
Selama ini Israel selalu menghindar untuk memilih pihak dalam konflik Suriah. Negara Yahudi ini juga tidak pernah secara terang-terangan mengakui serangan udara mereka atas Suriah.
Sedangkan Suriah terus menuding Israel membombardir wilayahnya berkali-kali. Suriah juga menuding Israel sengaja melakukan serangan udara untuk menutupi konflik internalnya.
"Menutupi perpecahan internal Israel dan mengalihkan perhatian dari koalisi pemerintah yang mulai runtuh dan kebijakannya yang ekstrem, khususnya pendudukan wilayah Arab yang terus-menerus," sebut Suriah dalam suratnya.
(nvc/nwk)