"Hari Antikorupsi 2014 juga harus jadi momentum bagi rakyat atau publik untuk konsolidasikan seluruh niat, kata, sikap dan perbuatan bahwa mereka harus jadi bagian penting untuk terlibat dalam pemberantasan korupsi, membangun budaya antikorupsi dan mendorong pemimpin yang amanah dan berintegritas," jelas Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Selasa (9/12/2014).
Menurut Bambang, akibat korupsi bukan sekedar penyebab terjadinya kerugian negara saja tetapi jauh lebih dahsyat karena korupsi merusak harkat kemanusiaan, keadilan, dan perwujudan peradaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menilai, lebih jauh lagi korupsi konstitusi mendelegitimasi tujuan untuk mewujudkan daulat hukum, daulat rakyat dan kemanusian serta menciptakan absolutisme kemiskinan.
"Semoga Presiden dan pemerintahan baru mempunyai tekad yang kuat, komitmen yang tegas dan spirit yang dahsyat untuk mewujudkan marwah dan amanat konstitusi. Cukup sudah 79 tahun lamanya rakyat menjadi obyek kekuasaan dan diperdayakan oleh kepentingan sempit kekuasaan," jelas Bambang.
(ndr/mad)