Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendapat dukungan dari PD dan PAN untuk mempertahankan pilkada langsung. Merapatnya PD dan PAN ke KIH akan memberi kemenangan perdana bagi KIH di DPR, sekaligus awal perpecahan KMP.
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) menemui Presiden Jokowi dan Wapres JK pada Senin (8/12) membahas Perppu pilkada langsung. SBY tersenyum lebar setelah mendapat jawaban dari Jokowi dan JK yang mendukung penuh Perppu yang dikeluarkannya di akhir masa jabatan tersebut.
Tak hanya PD yang sekata dengan KIH soal Perppu pilkada langsung, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang tengah beribadah di Tanah Suci berulangkali mengungkap sikap tegas PAN mendukung Perppu tersebut. Hatta bahkan mewanti-wanti partai anggota KMP untuk menghormati komitmen yang telah dibuat dengan SBY. Namun upaya Hatta agaknya sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masuk Demokrat, PAN, kira-kira sudah 70 persen. Sudah disampaikan terbuka kan, dan itu kalau ditambah (KIH) sudah hampir 70 persen," kata JK setelah bertemu dengan Ketum PD SBY di Istana Merdeka Jakarta, Senin (8/12/2014).
Merapatnya PD dan PAN ke KIH terkait Perppu pilkada langsung ini mengubah peta politik di KMP. KMP pun di ambang kekalahan perdana di DPR. Tak hanya itu, koalisi Merah Putih pengusung Prabowo-Hatta tersebut justru terpecah belah untuk pertama kalinya.
Perpecahan KMP berawal dari keputusan Munas IX Golkar Bali yang menolak pilkada langsung. Kemudian sejumlah parpol anggota KMP seperti PKS dan Gerindra mendukung rekomendasi Munas Golkar pimpinan Aburizal Bakrie itu.
Dukungan sejumlah anggota KMP ke Golkar versi Munas Bali yang menolak Perppu pilkada langsung itu menyakiti PD. Ketua Umum PD SBY langsung menginstruksikan PD merapat ke KIH soal Perppu tersebut. PAN seiring dengan PD menyatakan dukungan ke Perppu pilkada langsung. Jika PD dan PAN konsisten bersama KIH di parlemen, bukan tak mungkin KMP akan menghadapi kekalahan-kekalahan berikutnya pasca terpecah belah.
(van/nrl)