"Evaluasi, Insya Allah akhir minggu ini," kata Anies kepada wartawan seusai menghadiri acara "International Fair of Special Educational Needs 2014" di Taman Pintar Jalan Senopati Yogyakarta, Selasa (9/12/2014).
Anies mengatakan evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui seberapa besar koreksi terhadap kurikulum 2013 harus dilakukan. Dari evaluasi itu akan diketahui revisinya panjang atau pendek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan saat akan pindah dari program Windows ke Apple. Namun karena belum disiapkan semuanya malah menimbulkan frustasi. Kalau ditanya mungkin akan mengatakan lebih suka apple.
"Persoalannya siap atau belum," tegas alumnus FEB UGM itu.
Anies menekankan bagi sekolah-sekolah yang sudah menjalankan kurikulum 2013 diperbolehkan untuk meneruskan.
"Saya garis bawahi, bagi sekolah-sekolah yang sudah menjalankan, boleh meneruskan, tapi kalau tidak siap dan membebani, jangan. Jangan sampai kurikulum membebani," katanya.
Dia menambahkan yang dimaksud siap itu bukan siap per wilayah, namun siap per sekolahnya. Bila sekolah sudah ada yang siap, dia meminta untuk berbicara dengan kementrian. Hal itu dilakukan untuk mengetahui benar-benar kesiapannya.
Dia tidak menginginkan seperti yang terjadi ada di daerah Kalimantan atau Sulawesi yang mengatakan siap adalah kepala daerahnya. Namun yang harus mengatakan siap adalah gurunya.
"Kalau gurunya nyaman, jalan. Silakan. Dan jangan sampai nanti berjalan tidak terkontrol," pinta Anies.
Ditanya mengenai buku-buku ajar kurikulum 2013 yang telah dicetak. Dia mengatakan kontak kerja tetap dijalankan. Buku-buku yang telah dicetak tetap dantarkan ke sekolah. "Kalau sudah siap tinggal dijalankan," pungkas dia.
(bgs/try)