Truk Berisi 20 Orang Terbalik Saat Hendak Demo Tolak Kriminalisasi Nelayan

Truk Berisi 20 Orang Terbalik Saat Hendak Demo Tolak Kriminalisasi Nelayan

- detikNews
Selasa, 09 Des 2014 11:19 WIB
Rumah nelayan yang dikriminalisasi (dok.lbh jakarta)
Pandeglang -

Truk terbuka yang berisi 20 orang terbalik di daerah Cigeulis, Pandeglang, Senin (8/12) malam sekitar pukul 22.30 WIB. 20 Orang itu rencananya hendak memberikan dukungan kepada 3 nelayan yang dikriminalisasi karena menangkap 24 ekor kepiting.

Seluruh korban yang berasal dari Desa Ujung Jaya, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten itu mengalami luka parah. Beberapa korban di antaranya dalam kondisi kritis. Para korban saat ini dirawat di dua tempat, di klinik dan Puskesmas Panimbang, Pandeglang.

Mereka rencananya akan melakukan aksi di Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) pagi ini. Jarak dari Desa Ujung Jaya yang terletak paling ujung barat pulau Jawa ke BTNUK sekitar 90 kilometer. Menuju lokasi, mereka harus melalui daerah perbukitan dengan jalan berkelok-kelok dan berlobang. Jika dalam kondisi normal, jarak tersebut ditempuh dalam waktu 6 jam perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau berangkat pagi, berarti berangkatnya jam 03.00 WIB. Tapi waktunya tidak keburu karena mereka akan melakukan aksi di pelabuhan. Sehingga mereka berangkat malam hari," kata kuasa hukum warga dari LBH Jakarta, Hendra Supriatna, saat berbincang dengan detikcom dalam perjalanan ke Pandeglang, Selasa (9/12/2014).

Rencananya aksi itu akan dilakukan dengan tuntutan pembebasan 3 warga Ujung Kulon yang dikriminalisasi oleh pihak BTNUK yaitu Damo, Misdan, dan Rahmat. Kasus kriminalisasi ini merupakan dampak dari kasus sengketa agraria yang berlarut-larut tanpa penyelesaian antara warga dengan pihak BTNUK selama 30 tahun terakhir. Kasus ini masih bergulir di PN Pandeglang.

(aws/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads