Dukung Kurikulum 2013 Disetop, Kadinas DKI: Beban Sekolah Terlalu Banyak

Dukung Kurikulum 2013 Disetop, Kadinas DKI: Beban Sekolah Terlalu Banyak

- detikNews
Senin, 08 Des 2014 17:10 WIB
Jakarta -

Mendikbud Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan sementara kurikulum 2013 bagi sekolah yang baru menjalankannya selama 1 semester. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mendukung keputusan tersebut.

"(Kurikulum 2013) penilaiannya pusing, beban sekolah terlalu banyak. Mata pelajaran yang bikin pelajar tidak fokus. Kurikulum 2013 itu bikin pelajar banyak tahu tapi sedikit-sedikit. Indonesia itu butuh yang sedikit tahu tapi tuntas. Jangan banyak tahu tapi separuh-separuh, jadinya sok tahu. Tidak mau denger orang karena mereka sok tahu," kata Lasro menjawab pertanyaan wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (8/12/2014).

"Orang IPA kok belajar IPS? Boleh-boleh saja kalau belajar nilai-nilainya. Supaya dia nanti jadi ilmuwan yang tidak membuat biovirus. Karena itu dia harus punya integritas. Tapi bukan dengan belajar bidang yang lain," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lasro menjelaskan, sejak dulu dia memang mengkritisi kurikulum 2013. Menurutnya, pengambilan keputusan penerapan kurikulum ini terkesan dipaksakan.

"Pengambilan keputusan terkesan tidak konseptual. Masa pada akhir sebuah transisi pemerintahan, ada keputusan luar biasa. Kurikulim 2013 ini. Tidak ada setahun sudah dilaksanakan. Ini perubahan luar biasa bukan perubahan kecil," jelasnya.

Menurut Lasro, sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 belum siap. Salah satunya tenaga guru. Masih 85 persen guru di Ibu Kota belum menjalani pelatihan terkait penerapan kurikulum ini. Kedatangan buku juga dinilai kerap terlambat dan tidak tepat jumlah.

"Pakai bahasa-bahasa murahan contohnya dalam buku Penjaskes itu ada bahasa pacaran, yang bener kan katanya pergaulan remaja atau pemuda yang sehat. Jadi dari materi juga perlu perbaikan," tutur Lasro.

"Dari berbagai aspek harus dievaluasi. Jadi menurut saya harus disempurnakan itu," imbuhnya.

Anies menghentikan pelaksanaan kurikulum 2013 mulai 5 Desember 2014. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menginstruksikan sekolah-sekolah agarβ€Ž kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

(rna/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads