Di twitter, beredar dua poin kompetensi di kurikulum 2013 yang dianggap konsepnya kurang jelas. Bahkan dari kalimatnya cenderung membingungkan. Dua poin itu adalah:
"Memiliki perilaku santun dan jujur serta bertanggung jawab dan disiplin tentang ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa melalui pemanfaatan bahasa Indonesia."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ada kompetensi lainnya yang juga jadi sorotan. Kompetensi dasar ini untuk kelas III Bahasa Indonesia.
"Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab untuk hidup sehat serta merawat hewan dan tumbuhan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah" demikian bunyinya.
Komentar beragam bermunculan dari pengguna akun twitter. Semua kompak mempertanyakan konsep kompetensi tersebut.
"Mengajak utk berpikir random," tulis salah seorang akun menanggapi postingan kompetensi tersebut.
"Pendidikan macam apa ini?" timpal akun lainnya.
Bukan hanya para pengguna twitter saja yang mengkritik kurikulum 2013. Para pakar di Majelis Guru Besar ITB sudah lama menyatakan pendapat, kurikulum 2013 perlu ditunda pelaksanaannya karena belum jelas antara konsep hingga pelaksanaan tataran teknisnya.
"Penundaan pemberlakuan Kurikulum 2013 menjadi keniscayaan jika hal-hal di atas belum bisa dilaksanakan. Menunda guna melakukan dengan segera persiapan yang lebih baik adalah jauh lebih berarti ketimbang kehilangan kesempatan merebut peluang Emas sebagai akibat menerapkan langkah-langkah pendidikan yang belum dipersiapkan dengan amat baik," demikian pernyataan Majelis Guru Besar ITB.
Meski begitu, Mendikbud M Nuh membantah ada konsep yang tidak jelas dari Kurikulum 2013. Menurutnya, secara substansi tak ada masalah dari kurikulum tersebut. Bila secara teknis, diakui perlu perbaikan, namun tidak sampai menghentikan seluruhnya.
(mad/nrl)