2 Sandera Tewas Saat Upaya Penyelamatan AS Dilakukan di Yaman

2 Sandera Tewas Saat Upaya Penyelamatan AS Dilakukan di Yaman

- detikNews
Senin, 08 Des 2014 08:36 WIB
Jakarta - Setidaknya ada 13 orang yang tewas dalam penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda. Di antaranya adalah perempuan, seorang anak berusia 10 tahun dan seorang pemimpin lokal Al-Qaeda.

Dikutip dari Reuters, Senin (8/12/2014), pasukan khusus AS menyerbu desa Dafaar di provinsi Shabwa, kubu militan di Yaman selatan, pada Sabtu (6/12) malam dan menewaskan beberapa anggota Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Salah seorang pejabat AS mengatakan, wartawan Amerika Luke Somers (33) dan guru Afrika Selatan Pierre Korkie (56) ditembak dan dibunuh oleh penculik mereka. Penembakan dilakukan saat upaya penyelamatan oleh pasukan AS berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afrika Selatan tidak ingin menyalahkan AS atas kematian Korkie itu. Istri Korkie, Yolande mengatakan telah mengampuni pelaku.

"Jadi hari ini kita memilih untuk memaafkan. Kami memilih untuk mencintai. Kami memilih untuk bersukacita dalam kenangan Pierre dan tetap hidup dalam hati kita," kata jubir pemerintah Afrika Selatan, Nelson Kgwete.

Mereka hanya berharap, hari ini tubuh Korkie dikembalikan ke Afrika Selatan. Tidak ada uang tebusan yang dibayar untuk Korkie, setelah sebelumnya para penculik meminta tebusan sebesar USD 3 juta.

Berdasarkan informasi dari warga setempat dan laporan media sosial, komandan AQAP dan dua anggota kelompoknya juga tewas. Enam anggota lain dari suku yang sama juga tewas. Namun menurut Reuters, laporan tersebut belum terkonfirmasi kebenarannya.

Komandan yang tewas tersebut diduga adalah Jamal Mubarak al -Hard al - Daghari al - Awlaki , alias Mubarak al - Harad. Ia ditunjuk oleh Departemen Pertahanan Yaman pada Sabtu (6/12) lalu sebagai pemimpin kelompok AQAP.

Beberapa dari mereka yang dinyatakan tewas berasal dari keluarga Daghari dan Awlaki, suku penting di provinsi Shabwa. Pemerintah Yaman mengatakan, pada hari Sabtu, para sandera itu ditahan di rumah seorang pria bernama Saeed al - Daghari.

Salah seorang warga, Jamal mengatakan, pasukan khusus berhadapan dengan para militan Al Qaeda di rumah, sementara penculik di bangunan lain yang tak jauh dari rumah tersebut menembak dua sandera. Para pejabat AS mengatakan serangan itu dilakukan oleh pasukan AS saja, tetapi pemerintah dan penduduk Yaman mengatakan pasukan Yaman juga berpartisipasi.

Jamal sempat mendengar para prajurit yang berbicara dengan logat zaman meminta penghuni rumah untuk menyerah. "Sebelum tembakan terdengar, terlihat lampu sorot yang sangat kuat, kemudian kami mendengar ledakan keras," kata Jamal.

(kff/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads