"Sampah yang dapat terangkut 240 sampai 280 ton per hari selama musim hujan," kata Kadis Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas kepada wartawan, Minggu (7/12/2014).
Sementara pada musim kemarau, menurut perempuan yang akrab disapa Tyas ini, sampah yang dapat terangkut sebanyak 180 hingga 220 ton per hari. Sampah-sampah itu berasal dari sungai, danau, waduk dan situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"90 Persen sampah berasal sampah rumah tangga dan pasar di sekitar aliran sungai atau waduk, sisanya dari alam seperti pohon dan ranting," ucapnya.
Tyas menjelaskan, DKI Jakarta memiliki 41 sistem sungai dengan 141 sungai di dalamnya. Pembersihannya dilakukan dengan mengikuti sistem aliran sungai yang dibagi dalam 3 sistem aliran, yaitu wilayah barat yang terdiri dari 11 sistem sungai dengan diikuti 22 sungai dan 2 saluran PHB.
Kemudian wilayah tengah yang terdiri dari 18 sistem sungai dan 42 sungai serta 16 saluran PHB. Terakhir adalah wilayah timur berupa 12 sistem sungai dengan 31 sungai serta 23 saluran PHB.
"Total luas lahan pembersihan sampah 663,59 hektar," ucap Tyas.
Sampah-sampah tersebut diangkut menggunakan gerobak ke TPS terdekat. Dinas Kebersihan DKI juga menyediakan TPS mobile yang selalu berkeliling mengambil sampah. Sebanyak 7.284 petugas kebersihan dipekerjakan untuk mengangkut sampah-sampah itu.
(kff/vid)