Terbentur Tradisi, Tiongkok Kesulitan Peroleh Donor Organ Tubuh

Terbentur Tradisi, Tiongkok Kesulitan Peroleh Donor Organ Tubuh

- detikNews
Minggu, 07 Des 2014 03:07 WIB
Para Tawanan di Penjara Shichuan, Tiongkok (Foto: Getty Images)
Beijing, - Seperti kebanyakan masyarakat Tiongkok, Keran Zhou, seorang pegawai bank mengaku masih berat untuk menyumbangkan organ tubuhnya apabila dirinya dieksekusi sebagai tahanan mati. Pepatah lama bangsa tersebut menyatakan bahwa organ tubuh yang berharga haruslah lengkap hingga dibawa ke liang kubur.

Hal tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan yang harus dihadapi Tiongkok, setelah pada Kamis (4/12) lalu mengeluarkan pernyataan pemberhentian pengambilan organ tawanan eksekusi mati. Hal tersebut dilakukan menyusul protes dari kelompok hak asasi manusia yang menentang program tersebut.

Seperti dilansir CNN, Minggu (7/12/2014), menurut kepecayaan tradisional Tiongkok, tubuh dianggap sebagai sebuah hal yang suci dan harus tetap utuh bahkan setelah kematian. Selain itu, pengambilan organ dari tawanan eksekusi mati juga dikhawatirkan dapat diperdagangkan atas nama keuntungan dan berakhir di pasar gelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang memiliki kekhawatiran tentang apakah organ akan dialokasikan secara adil dan terbuka," ujar Huang Jiefu, direktur Komite Transplantasi dan donasi organ Tiongkok kepada media setempat.

Tiongkok merupakan negara yang memiliki tingkat transplantasi organ terendah di dunia. Setiap tahun mereka melakukan 10 ribu prosedur transplantasi.

Negara ini meluncurkan skema sumbangan sukarela pada tahun 2010 tetapi antara tahun itu hingga tahun 2013, hanya 1.448 orang yang menyumbangkan organ. Hal ini tidak berbanding lurus dengan kebutuhan transplantasi hingga 300 ribu orang setiap tahun. Hanya 0,6 persen warga Tiongkok yang telah mendaftar untuk menyumbangkan organ mereka ketika mereka meninggal dunia.

Sehingga untuk kekurangan pasokan, pemerintah mengandalkan dari organ tubuh para terpidana eksekusi mati. Secara teknis, organ mereka hanya dapat digunakan dalam kondisi tertentu dan tentunya ijin donasi organ dari keluarga para terpidana.

Huang mengatakan, tahanan masih akan memenuhi syarat untuk menyumbang, tetapi organ tubuh mereka akan didaftarkan dalam sistem komputerisasi sumbangan, bukannya diperdagangkan secara pribadi, kutip surat kabar China Daily.

(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads