“Waktu menandatangani berkas surat-surat, ayah sebetulnya sempat curiga. Tapi saya meyakinkan bahwa berkas-berkas itu untuk keperluan jadi Menwa,” kata Yola mengisahkan perjalanannya menjadi Polwan kepada detikcom, Jumat (5/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika petugas Bimas Polsek Pinangsia mengumumkan ada lowongan menjadi polwan, Yola yang tomboy pun dikompori kerabatnya untuk melamar dan mengikuti tes. Di setiap tahap yang dilalui, ia merasa tak mendapatkan perlakuan tak menyenangkan. Hanya saja sempat ada yang menakut-nakuti kalau dirinya akan menjadi objek kekerasan karena keturunan Tionghoa.
“Ah ternyata semuanya bohong. Lagian kalau ada yang ganggu pasti dilawan karena saya atlet Taekwondo,” ujar perempuan kelahiran 2 September 1982 itu.
Selama 10 tahun menjadi Polwan, Yola yang memiliki tiga anak, pernah terlibat dalam operasi pemberantasan sindikat narkoba di Palembang. “Saya juga meraih medali emas kejuaraan Judo Kapolri Cup,” ujar Yola yang kini bertugas di Polsek Tamansari.
(alx/erd)