Kisah si Cantik Yola Bernanda yang Jadi Polwan Karena Terpikat Tentara

Tionghoa dan Militer Indonesia

Kisah si Cantik Yola Bernanda yang Jadi Polwan Karena Terpikat Tentara

- detikNews
Sabtu, 06 Des 2014 19:04 WIB
Brigadir Yolanda
Jakarta - Yola Bernanda menjadi bintara polisi wanita karena berhasil mengelabui sang ayah. Saat menjadi mahasiswi tingkat II di Fakultas Teknik Elektro Universitas Tarumanegara pada 2004, ia nekad melamar masuk bintara.


Yola pun harus mengelabui sang ayah dengan pura-pura mengikuti aktivitas Resimen Mahasiswa di Rindam Jaya.

“Waktu menandatangani berkas surat-surat, ayah sebetulnya sempat curiga. Tapi saya meyakinkan bahwa berkas-berkas itu untuk keperluan jadi Menwa,” kata Yola mengisahkan perjalanannya menjadi Polwan kepada detikcom, Jumat (5/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semula ia menganggap masuk bintara polisi bisa untuk batu loncatan menjadi tentara seperti di Amerika Serikat. Maklum, obsesi sebenarnya adalah menjadi tentara ala GI Jane. Yola pernah membujuk tantenya yang bekerja dan tinggal di Amerika untuk menampungnya di sana. Ia pun menabung agar bisa membuat paspor dan mengurus visa. “Saya dah punya Rp 4 juta buat bikin pasport ama visa, tapi gak lolos,” katanya diiringi tawa.

Ketika petugas Bimas Polsek Pinangsia mengumumkan ada lowongan menjadi polwan, Yola yang tomboy pun dikompori kerabatnya untuk melamar dan mengikuti tes. Di setiap tahap yang dilalui, ia merasa tak mendapatkan perlakuan tak menyenangkan. Hanya saja sempat ada yang menakut-nakuti kalau dirinya akan menjadi objek kekerasan karena keturunan Tionghoa.

“Ah ternyata semuanya bohong. Lagian kalau ada yang ganggu pasti dilawan karena saya atlet Taekwondo,” ujar perempuan kelahiran 2 September 1982 itu.

Selama 10 tahun menjadi Polwan, Yola yang memiliki tiga anak, pernah terlibat dalam operasi pemberantasan sindikat narkoba di Palembang. “Saya juga meraih medali emas kejuaraan Judo Kapolri Cup,” ujar Yola yang kini bertugas di Polsek Tamansari.

(alx/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads