"Kita sudah dengar TNI AL meledakkan 3 kapal ikan Vietnam itu. Kita semua nelayan di sini sangat senang," kata Lukman (33) saat diwawancarai detikcom di Pelabuhan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) siang.
Kata Lukman, selama ini nelayan di Anambas memang menunggu perhatian dan tindakan tegas pemerintah. Katanya, para nelayan selama ini merasa sangat terancam dengan keberadaan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kapal-kapal yang digunakan kapal ikan asing ini peralatannya lebih lengkap dari nelayan kita," timpal Ediyanto (35) nelayan lainnya yang berdiri di samping Lukman. Ia menyebut kapal ikan Vietnam dan Thailand yang sering menangkap ikan secara ilegal di wilayah Anambas.
Lukman menambahkan, dirinya berharap langkah pemerintah, khususnya TNI AL dalam mengamankan perairan Indonesia tidak hangat-hangat tahi ayam. "Semoga seterusnya agar nelayan makin sejahtera kehidupannya," ucapnya.
Tiga kapal Vietnam diamankan KRI Imam Bonjol-383, Minggu 2 November 2014, pukul 22.00 WIB. Ketiga kapal tersebut tertangkap saat mencuri ikan di perairan Indonesia yang jaraknya kurang lebih 25 NM dari Tarempa. Dari ketiga kapal itu, mereka mencuri sebanyak 2,1 ton ikan.
Tiga kapal ikan Vietnam itu kemudian diledakkan di perairan wilayah Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi. Ada 3 kapal Vietnam yang diledakkan, yakni KG 90433. ATS 005, KG 94366 TS. ATS 006, dan KG 94266 TS. ATS 012.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda (Laksda) TNI Widodo berkata, ada 33 waga negara Vietnam yang diamankan dari 3 kapal ikan itu. Mereka semua kini ditahan di Pangkalan TNI AL Tarempa. Nantinya mereka semua akan dideportasi ke negaranya.
(bar/mpr)