Seorang pemuda di Jerman divonis 3 tahun 9 bulan setelah mengaku bergabung dengan militan ISIS. Kasus ini merupakan kasus pertama yang disidangkan di Jerman dengan terdakwa seorang anggota ISIS.
Hakim dalam pengadilan memutuskan untuk mengadili pemuda berusia 20 tahun yang bernama Kreshnik B ini sebagai remaja karena dia dianggap kurang dewasa. Kreshnik lahir di Jerman dari kedua orang tua asal Kosovo.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/12/2014), Kreshnik diyakini menghabiskan waktu selama 6 bulan di Suriah, pada tahun lalu. Namun jaksa tidak bisa menemukan bukti bahwa dia terlibat langsung dalam pertempuran yang dilakukan ISIS di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Kreshnik masih menunjukkan sikap seorang militan radikal, hakim Sagebiel berharap agar vonis yang dijatuhkan pengadilan mampu menjadi pelajaran baginya. Di Jerman, terdakwa dengan usia antara 18-21 tahun bisa diadili dengan hukum bagi remaja jika mereka dinilai tidak dewasa dan tidak bisa memegang tanggung jawab.
Vonis 3 tahun 9 bulan yang dijatuhkan hakim masih lebih ringan dari tuntutan jaksa. Dalam sidang, Kreshnik memang mengakui telah bergabung dengan ISIS dan mendapat pelatihan senjata di Suriah. Saat sidang berlangsung, Kreshnik terlihat tenang dan santai. Pemuda berjenggot ini terus melihat ke bawah saat putusan dibacakan.
Ribuan warga asing dilaporkan pergi ke Suriah serta Irak untuk bergabung dengan ISIS. Otoritas Jerman menyebut ada sekitar 550 warganya yang diyakini bergabung dengan ISIS, dengan sekitar 60 orang di antaranya tewas dalam pertempuran.
Sedangkan sekitar 180 warga Jerman lainnya yang bergabung dengan ISIS, diyakini telah kembali ke Jerman. Otoritas Jerman melakukan operasi khusus terhadap para pelaku jihad yang telah 'pulang kampung', di tengah kekhawatiran adanya ancaman serangan dari mereka.
(nvc/mad)