Dokter yang tidak disebutkan namanya itu, terinfeksi Ebola saat bekerja untuk organisasi kemanusiaan Emergency di Sierra Leone, salah satu negara Afrika Barat yang paling parah dilanda wabah Ebola.
Dokter tersebut dirawat di unit penyakit menular Lazzaro Spallanzani di Roma. Juru bicara rumah sakit mengatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (5/12/2014), pasien tersebut telah mendapatkan bantuan pernapasan pada Kamis, 4 Desember malam waktu setempat karena kondisinya memburuk. Padahal sebelumnya pada Rabu, 4 Desember, kondisinya sudah agak membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang dokter tengah dirawat di Roma dengan menggunakan obat percobaan yang belum pernah digunakan sebelumnya di Italia. Plasma yang diambil dari para penderita Ebola yang selamat, juga digunakan untuk mengobati dokter tersebut.
(ita/ita)