Setelah menempuh perjalanan 12 jam dari Batam, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 akhinya tiba di perairan Pulau Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014) pagi. Di wilayah itu tampak 3 kapal ikan Vietnam.
Ketiga kapal Vietnam itu ditangkap oleh KRI Imam Bonjol-383 yang merupakan unsur Koarmabar. Mereka kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia yang jaraknya kurang lebih 25 NM dari Tarempa, Minggu 2 November 2014 pukul 22.00 WIB lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedelapan ABK itu kemudian diamankan di geladak helikopter KRI Barakuda-633, dan dijaga 2 personel TNI AL bersenjata laras panjang. Para ABK yang tampak lapar itu kemudian diberi makan dan minum.
Tak lama setelah itu, suasana di perairan Anambas yang cerah mendadak cukup tegang. Dari KRI Sultan Hasanuddin-366 Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda (Laksda) TNI Widodo memimpin komando untuk meledakkan 3 kapal ikan Vietnam tersebut.
Widodo tidak sendirian di KRI Sultan Hasanuddin-366 berukuran besar itu. Ia juga didampingi Kalakhar Bakorkamla Laksamana Madya TNI D.A Mamahit, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya.
Ketiga kapal ikan tersebut kemudian ditembaki dengan senjata lewat Kapal Negara Bintang Laut 4801. Suara rentetan senjata memecah keheningan di perairan Anambas itu.
Kapal sepertinya tak meledak atau pun tenggelam setelah ditembaki. Para petinggi di KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Barakuda-633 dan KRI Todak-631 pun terdengar berkoordinasi melalui radio komunikasi.
Tak lama berselang, terlihat sebuah sekoci mendekat ke salah satu dari 3 kapal itu. Mereka adalah prajurit TNI AL dari satuan Kopaska Koarmabar. Mereka sepertinya memasangi bahan peledak di kapal tesebut. Sebuah helikopter berputar-putar di atas lokasi.
Setelah para pasukan Kopaska itu menjauhi kapal, Boom! Satu dari ketiga kapal itu pun meledak. Asap hitam mengepul tinggi ke udara. Serpihan kapal berserakan di atas air. Prosedur itu diulang dengan jarak sekitar 20 menit hingga ketiga kapal hancur dan tenggelam.
Kedelapan ABK Vietnam yang diamankan di KRI Barakuda-633 hanya tertunduk lemas menyaksikan 3 kapal ikannya diledakkan. Beberapa dari mereka tampak menundukkan kepala, dan ada juga yang menyeka matanya.
Salah satu dari 8 ABK Vietnam itu ternyata bisa sedikit berbahasa Melayu. Kepada seorang prajurit TNI AL, ia mengaku menyesal.
"Tak mau curi ikan lagi," kata seorang yang memakai kaos putih berkerah dan celana panjang coklat. Ia tidak bisa menjawab, mungkin karena tidak mengerti, ketika ditanyakan namanya dengan bahasa Melayu atau Inggris.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda (Laksda) TNI Widodo berkata, ada 33 warga negara Vietnam yang diamankan dari 3 kapal ikan itu. Mereka semua kini ditahan di Pangkalan TNI AL Tarempa. Nantinya mereka semua akan dideportasi ke negaranya.
(bar/mok)