Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman, mengatakan, jumlah Magribi yang diangkut hari ini sebanyak 18 orang. Sementara dua wanita yang ditangkap sebelum melakukan penggerebekan, sudah diserahkan lebih dulu ke kantor Dirjen imigrasi Kemenkum HAM di Jakarta.
"Jadi, jumlah WNA yang kita amankan seluruhnya ada 20 orang. Kemarin (Kamis 4/12/2014), ada satu orang yang menyerahkan diri ke kantor Imigrasi. Dia juga menetap di Puncak. Dia menyerahkan diri karena salah satu yang kita amankan adalah kakak kandungnya," kata Herman kepada wartawan, Jum'at (5/12/2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, 19 PSK asal Maroko ini ditangkap petugas pada Rabu (3/12/2014) siang. PSK yang disebut calonya 'Magribi' tersebut ditangkap setelah pihak Kantor Imigrasi Bogor mengamankan 2 perempuan asal Maroko yang kemudian diduga bekerja sebagai PSK di kawasan Puncak.
Dari keterangan keduanya, petugas kemudian menggerebek sebuah vila di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor yang dijadikan sebagai lokasi persembunyian para PSK asal Maroko tersebut.
Kemudian, Kamis (4/12/2014) pagi, seorang WNA perempuan yang juga asal Maroko, datang ke kantor Imigrasi Bogor untuk menyerahkan diri. Ia menyerahkan diri karena salahsatu magribi yang diamankan petugas, merupakan kakak kandungnya.
Dengan visa turis, perempuan-perempuan asal Maroko tersebut datang ke kawasan Puncak dan bekerja sebagai PSK berjuluk Magribi dengan tarif antara Rp 5-6 juta untuk sekali kencan.
(mad/mad)