Melihat Candi Jiwa dan Blandongan di Tengah Gemuruh Perkembangan Karawang

Melihat Candi Jiwa dan Blandongan di Tengah Gemuruh Perkembangan Karawang

- detikNews
Jumat, 05 Des 2014 15:47 WIB
Karawang - Karawang merupakan Kabupaten yang dihuni oleh sekitar 2 juta penduduk. Saat pemerintahan orde baru, kabupaten ini kerap disebut-sebut sebagai salah satu lumbung padi nasional.

Namun, perlahan-lahan keberadaan sawah yang begitu luas terkikis oleh pembangunan pemukiman dan pabrik-pabrik. Pemerintah daerah setempat seakan menyerah dengan jumlah penduduk yang kian bertambah dan adanya tuntutan untuk memajukan karawang dari segi industri.

Kini, Karawang memang seakan lebih dikenal sebagai kota industri. Bukan tanpa alasan, ada beberapa kawasan industri yang berdiri di Kabupaten seluas kira-kira 1.753,27 Km2 itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain maju dari segi industri, jika pemda setempat mau jeli, sebenarnya Karawang juga bisa memanfaatkan celah di bidang pariwisata. Mulai dari pantai, gunung hingga wisata sejarah tersaji di Karawang.

Salah satu tempat wisata yang prospektif untuk dilirik adalah wisata sejarah Candi Jiwa dan Candi Blandongan di Kawasan Percandian Batujaya. Memang dalam beberapa tahun terakhir baik Pemda Karawang ataupun Jawa Barat telah menggelontorkan sejumlah dana untuk mempercantik kawasan tersebut. Namun, bisa dibilang belum optimal.

Juru Pelihara Candi Jiwa, Nasri, menuturkan, bentuk kepedulian pemerintah dalam mengembangkan kawasan wisata ini yaitu dengan membangun sebuah museum yang berada tak jauh dari lokasi candi. Museum tersebut didirikan pada tahun 2004 atas prakarsa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Koleksinya belum banyak, sebagian besar dibawa ke Museum Nasional (Jakpus), dan masih banyak yang masih diteliti oleh tim arkeolog," ujar Nasri, Sabtu (29/11/2014).

Sepuluh tahun berlalu, kini bangunan museum itu tak lagi 'sendirian'. Di sekelilingnya mulai didirikan bangunan-bangunan yang bisa menunjang optimalisasi museum ataupun kawasan percandian secara umum. Bangunan tersebut yaitu tempat beribadah, ruang rapat serba guna, penginapan, dan tak lupa kantin untuk melepas lapar dan dahaga. Saat detikcom berkunjung ke kawasan museum, pembangunan masih dilakukan.

"Masih pembangunan, rencananya tahun depan sudah selesai. Semoga kalau sudah jadi benar-benar bisa dimanfaatkan, bukan dibiarkan begitu saja jadi bangunan tak terpakai," tutur Nasri.

Secara umum, luas kawasan percandian Batujaya mencapai 5 hektare. Pemprov Jawa Barat dan Pemda Karawang seakan coba mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata terpadu. Selain ada candi dan beberapa titik percandian yang belum dipugar, juga akan dipadukan dengan pengetahuan sejarah di museum dan wisata kuliner khas Karawang di dalamnya.

"Kita juga ingin mengajak warga sekitar untuk ikut ambil bagian memajukan kawasan wisata ini," ungkap Nasri.

Nasri mengatakan, selama ini untuk pengelolaan dan perawatan museum sendiri ada dana Rp 1 juta per tahun dari pengelola yaitu BPKNST (Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional), Jawa Barat. Sementara itu untuk pengunjung yang ingin berkunjung ke museum tak dipungut biaya apapun alias gratis.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads