Golkar tolak Perppu Pilkada, PD dan PAN Merapat ke KIH?

Perpu Pilkada Langsung

Golkar tolak Perppu Pilkada, PD dan PAN Merapat ke KIH?

- detikNews
Jumat, 05 Des 2014 13:43 WIB
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan petinggi partai berlambang Mercy itu merapat ke Koalisi Indonesia Hebat. Langkah ini diambil setelah Partai Golongan Karya dan Koalisi Merah Putih mengisyaratkan menolak Perppu Pilkada yang diterbitkan SBY saat masih menjadi Presiden.

Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung mengaku pihaknya memang terus menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat untuk mengegolkan Perppu pilkada langsung. Komunikasi tentu kian intens dilakukan setelah Ketum Demokrat SBY menyampaikan sikapnya melalui Twitter Kamis (4/12/2014) kemarin.

Bahkan menurut Pramono tak hanya dengan Demokrat, namun KIH juga menjalin komunikasi dengan Partai Amanat Nasional yang kini berada di Koalisi Merah Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah komunikasi dengan teman Demokrat dan PAN sehingga saya yakini Perppu Pilkada akan diloloskan," kata Pramono di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini pun yakin Perppu pilkada akan diterima DPR. Dia menyebut dengan menghitung kekuatan kursi di DPR, seluruh anggota KIH yang terdiri dari PDIP, Hanura, PKB, NasDem dan PPP ditambah dengan Demokrat dan PAN sudah lebih dari cukup untuk memenangkan Perppu di DPR.

"Insya Allah akan digolkan sehingga ada payung hukumnya dan baik bagi Pilkada 2015," kata Pramono.

Kemarin Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengaku yakin KMP akan menerima Perpu Pilkada langsung sebagai sebuah komitmen yang telah disepakati bersama.

"Perpu itu adalah sebuah komitmen yang telah kita buat dan kita sepakati bersama. Kemudian berikutnya integritas kita sangatlah ditentukan oleh sejauh mana kita melaksanakan sebuah komitmen," kata Hatta Rajasa saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/12/2014) kemarin.



(erd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads