Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini telah memiliki wakil, Djarot Syaiful Hidayat. Dalam menjalankan tugas pemerintahan mendatang, Ahok mengaku tak ingin ada pembagian kerja tetapi harus berebut kerja.
"Kami nggak ada pembagian kerja, yang kami lakukan adalah langsung berebut kerja. Kami berusaha meringankan pekerjaan pasangan," ucap Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Menurutnya sistem kerja seperti ini adalah sistem yang sudah diterapkan dia dan Jokowi saat masih berpasangan beberapa waktu lalu. Dengan sistem kerja yang sama ini, Ahok yakin tidak akan ada selisih paham yang berarti antara dia dam Djarot karena memiliki visi yang sama untuk Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menambahkan saat masih menjadi wakil Jokowi, jika ada selisih paham maka cara penyelesaiannya adalah dengan beradu argumen."Kalau argumentasi saya lebih masuk akal, Pak Jokowi ikut. Kalau Pak Jokowi masuk akal, saya ikut," ucapnya.
"Jadi kalau terjadi misalnya nggak ada bukti pengalaman atas kebijakan yang diambil, kalau itu terjadi kita ikut Pak Gubernur," tambahnya.
Soal pelantikan Djarot, Ahok mengaku masih menunggu instruksi Presiden Joko Widodo. "Sesuai aturan nggak mungkin lebih dari tanggal 20 Desember,"kata Ahok.
Ahok telah mengajukan nama Djarot Syaiful Hidayat kepada Mendagri Tjahjo Kumolo. Djarot dipilih Ahok karena sudah dianggap berpengalaman selama dua periode dalam menyelesaikan masalah perkotaan selama memimpin Blitar.
(slm/gah)