Dalam siaran Voice of Amerika (VoA), diplomat Korut yang enggan disebut namanya itu mengatakan adanya upaya-upaya dari pihak tertentu mengaitkan insiden tersebut untuk menyerang negaranya. Demikian dilansir Reuters, Kamis (4/12/2014).
"Negara saya secara terbuka menyatakan bahwa akan tetap mengikuti norma-norma internasional yang melarang aksi peretasan dan pembajakan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik mengungkapkan adanya temuan koneksi ke Korut dalam bentuk alat yang mirip seperti digunakan negara itu pada serangan cyber sebelumnya terhadap Korsel. Sejumlah orang juga mengaitkan serangan peretas itu dengan film Kim Jong Un, The Interview, yang siap diedarkan Sony.
Bulan Juni lalu pihak Korut sempat menyerukan agar PBB dan AS memblokir film tersebut lantaran cap yang ditujukan padanya. Dalam film itu, Korut digambarkan sebagai negara yang menerapkan darurat perang dan 'mensponsori kegiatan terorisme'.
Rencananya, pada 25 Desember atau Hari Natal Sony akan merilis 'The Interview' yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen sebagai wartawan asal Amerika Serikat (AS). Mereka direkrut oleh CIA untuk membunuh Kim karena merupakan pemimpin yang otoriter usai melakukan wawancara.
(aws/jor)