"Seolah-olah seperti itu ya, seperti itu. Enggak tahu mereka kok menutup diri sama orang baru," kata Roby di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Dia mengatakan seharusnya Samad cs membuka peluang terhadapnya. Dengan kemampuan di sektor pencegahan, mestinya Roby berpendapat berhak menggantikan Busyro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roby menyindir pernyataan Abraham yang mengatakan KPK cukup empat pimpinan meski masa jabatan Busyro habis. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang yang mengharuskan pimpinan berjumlah lima orang.
"Itu sudah jelas di publik, (Samad bicara) enggak usah dipilih lagi, cukup empat, kalau Undang-Undang kan mesti lima di pasal 21 kan, ya itu lah, itu natural lah, ada anggota keluarga baru, keluarga yang lama itu wajar lah. Seperti di suatu rumah tangga," katanya.
Lantas, jika lolos menjadi pimpinan KPK, solusi apa yang dipakai Roby agar bisa mendekatkan diri dengan Samad cs? Dia yakin tidak ada masalah dan bisa menemui chemistry dengan Samad cs. Roby punya solusinya.
"Enggak masalah, enggak masalah perbedaan pendapat bisa. Pelan-pelan lah, kan namanya proses. Saya yakin temui chemistry nanti meski waktu singkat," tuturnya dengan percaya diri.
(hat/jor)