Ngaku Striker, Nurdin Halid Kini Jadi Waketum Golkar

Ngaku Striker, Nurdin Halid Kini Jadi Waketum Golkar

- detikNews
Kamis, 04 Des 2014 12:16 WIB
Jakarta -

Aburizal Bakrie (Ical) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ada sosok kunci di balik kemenangan Ical, dia adalah Nurdin Halid yang oleh kalangan kontra Ical disebut sebagai sutradara skenario besar kemenangan Ical.

Pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, berumur 56 tahun ini memang sedari awal persiapan Munas IX Golkar sudah menjadi sosok sentral. Awalnya, Nurdin ditetapkan sebagai Ketua Steering Committee (Ketua Panitia Pengarah) Rapimnas Golkar pada pertengahan November di Yogyakarta.

Penunjukan Nurdin sebagai Ketua SC Rapimnas itu lantas menuai protes dari kalangan anti-Ical. Hajriyanto Y Thohari, yang kala itu masih berada dalam lingkaran kelompok tujuh samurai calon ketua umum, menyatakan keberatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya tidak terjadi," kata Hajriyanto saat dihubungi, Rabu (12/11).

Meski begitu, khafilah tetap berlalu, Nurdin terus melaju. Apa daya para pemrotes bila Ical telah setuju.

Rapimnas akhirnya memutuskan gelaran Musyawarah Nasional IX Partai Golkar akan diselenggarakan di Bali, yakni pada 30 November. Ini mengingkari Rapat Pleno DPP Golkar yang mengamanatkan Munas digelar pada Januari 2015. Ini menjadi awal meruncingnya taji faksi anti-Ical di internal partai pohon beringin.

Nama Nurdin Halid kembali memicu protes dari kubu anti-Ical lewat kejutan di Rapat Pleno DPP Golkar pada Senin (24/11) di markas pusat Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta. Saat itu, kubu anti-Ical kaget bukan kepalang mengetahui Nurdin telah ditunjuk sebagai Ketua SC Munas. Bahkan pada sore harinya, massa AMPG pimpinan Yorrys Raweyai meringsek masuk ke rapat mencari Nurdin. Bak, buk, bak, bak, buk! kerusuhan pecah di luar ruang rapat.

Nurdin tetap kuat di posisinya hingga akhirnya digelar Munas di Bali pada 30 November 2014. Penasihat Fraksi Golkar DPR ini lantas menjadi pimpinan rapat dalam forum Munas. Memang, Nurdin sangat piawai menjalankan siasat dari sang head coach Ical. Paling tidak, Nurdin pernah berujar dirinya cocok menjadi striker.

"Bukan tipikal saya. Saya bukan tipikal seorang sekjen. Saya tipikalnya seorang striker," kata Nurdin di arena Munas IX Golkar, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12) saat ditanyai apakah dirinya yang akan menjadi Sekjen Golkar selanjutnya.

Benar saja, Nurdin tak menampik secara eksplisit bahwa dirinya menjalankan strategi pemenangan Ical untuk menjadi Ketum Golkar kembali. Menyebarnya rekaman rapat yang dipimpin Nurdin tanggal 29 November memang telah memuncratkan pandangan miring soal siasat pemangan Ical. Rekaman itu memuat suara mirip Nurdin yang sedang memimpin rapat dengan para Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

"Pertama kita harus kuasai pembuatan tata tertib Munas. Ini licik, ini licik memang. Tapi kita harus punya jagoan-jagoan sidang atau 'floor leader' dan jagoan itu adalah Bapak-bapak sekalian. Pilih dua orang tiap provinsi untuk jadi jagoan sidang, masalah nanti jadi tiga atau empat itu tidak masalah. Nanti para jagoan ini berargumentasi dan berdebat secara keras, berkelahi pun boleh," ujar Nurdin dalam rekaman tersebut.

Kerja keras Nurdin sebagai 'striker' di Munas akhirnya diganjar oleh Ical. Mantan Ketua Umum PSSI itu diberi 'hadiah' kursi Wakil Ketua Umum Partai Golkar oleh Ical.

"Wakil Ketua Umum, Haji Nurdin Halid," kata Ical dari atas mimbar kehormatan Munas, saat mengumumkan jajaran pengurus inti Golkar lima tahun ke depan di arena Munas Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Kamis (4/12/2014).

(dnu/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads