Belasan seniman Jathilan dan Punokawan sore ini beraksi di zebra cross saat lampu merah menyala di perempatan titik nol Kota Yogyakarta, Rabu (3/12/2014). Beberapa detik mereka menari dan kemudian berhenti jika lampu hijau menyala.
Para pengendara yang berhenti tak hanya dapat menikmati tarian tapi juga mendapat beberapa souvenir. Di antaranya gantungan kunci, mainan traditional Surungan, dan stiker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara bertajuk Heritage on the Street ini digelar oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Terdapat beberapa acara lain yang menjadi rangkaian acara Festival Heritage.
Aksi penari-penari cilik Jathilan menarik perhatian para wisatawan yang melintas. Jeritan penari Jathil yang kerasukan membawa suasana mistis di tengah keramain ujung Jalan Malioboro ini.
Salah satu panitia dari Seksi Purbakala Dinas Kebudayaan DIY Rully Andriardi menjelaskan terdapat beberapa acara dalam rangkaian Festival Heritage. Beberapa di antaranya adalah Petualangan Heritage dan Kompetisi Heritage.
"Petualangan Heritage, diikuti pelajar se-DIY berpetualangan ke heritage, situs-situs yang nggak banyak dikenal," jelas Rully.
Rully menjelaskan Yogyakarta memiliki banyak heritage yang masih banyak diketahui warganya sendiri.
Sedangkan Kompetisi Heritage merupakan kompetisi foto, poster, dan sketsa dengan objek heritage di Yogyakarta. Puncak acaranya akan digelar di Pendopo Kepatihan DIY pada Senin (8/12).
(sip/try)