Produk Cipetir Berkelas Dunia, Bisa untuk Bola Golf hingga Ban Mobil F1

Misteri Tjipetir di Eropa

Produk Cipetir Berkelas Dunia, Bisa untuk Bola Golf hingga Ban Mobil F1

- detikNews
Rabu, 03 Des 2014 13:58 WIB
Cetakan dan bahan mentah dari pabrik Cipetir (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Lokasi pabriknya boleh berada di pelosok, tapi soal kualitas produk pabrik pengolahan gutta-percha (getah-merah) di Cipetir berkelas dunia. Sejak dulu, negara Eropa, Jepang, dan Amerika menggunakan produk pabrik yang berusia seabad itu untuk beragam kebutuhan. Mulai dari insulasi kabel bawah laut hingga ban mobil balap.

"Bahannya cocok untuk pelapis bola golf, gigi palsu, tulang palsu, dan pelapis ban kendaraan balap Formula satu (F1)," jelas Kepala Administratur PTPN VIII Sukamaju, Budhi Herdiana, Rabu (3/12/2014). Pabrik Cipetir itu sekarang di bawah kekuasaan PTPN VIII.

Budhi menjelaskan, pihaknya hanya mengekspor bahan mentah olahan. Itu pun tergantung pesanan. Untuk memenuhi pesanan, PTPN mengerahkan 30 karyawan PTPN. Satu ton daun gutta-percha (getah perca/getah merah atau tanaman sejenis karet) bisa disulap jadi 13 kg bahan mentah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dulu, kata Budhi, pabrik memproduksi untuk ekspor. Maka itu, ia yakin lempengan karet bertuliskan 'Tjipetir' yang tercecer di pantai-pantai Eropa selama beberapa tahun terakhir merupakan produk Cipetir.

"Tidak ada negara lain yang memproduksi bahan seperti itu," jelas Budhi.

Pabrik tua itu berada di areal perkebunan PTPN VIII, Desa Cipetir, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Dengan permukiman terdekat Desa Cipetir, pabrik berjarak 1,5 km. Sedangkan dari dari Kota Sukabumi, berjarak 25 km.

Gutta-percha merupakan bahan seperti karet yang pada abad 19 terkenal untuk bahan membuat peralatan rumah tangga dan industri. Blok-blok mirip karet bertuliskan 'Tjipetir' sejak 2012 muncul di pantai-pantai Eropa. Blok-blok itu diduga dibawa oleh kapal Jepang yang sedang dalam perjalanan dari Yokohama ke London yang ditenggelamkan oleh kapal Jerman pada Perang Dunia I pada 1917.

(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads