"Taksi itu bukan taksi kita. Jadi kemarin kita sudah menemani korban ke Polsek. Korban itu ingat nomor pintunya," ungkap Direktur Keuangan Express Group David Santoso saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2014).
Korban yang dimaksud David adalah RW (27), karyawati kantoran yang dirampok komplotan sopir taksi putih jahat di kawasan Kuningan, Jaksel, pada Jumat (28/11) malam. Pihak Express pun disebut David lalu membawa taksi miliknya dengan nomor pintu DP 8015 seperti yang dikatakan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut sejalan dengan catatan perjalanan unit taksi dengan nomor pintu yang dimaksud. Menurut David, dari sistem DDS (Digital Dispatch System) yang terpasang di setiap unit taksi, unit taksi dengan nomor pintu DP 8015 pada saat perampokan tidak berada di dekat lokasi kejadian.
"Nomor yangg disebutkan kita tracking dan pada saat kejadian taksi itu tidak ada dekat-dekat lokasi kejadian. Memang taksi putih identik dengan Express mungkin karena kita cukup terkenal, tapi taksi berwarna putih itu kan banyak," David menjelaskan.
"Taksi putih itu belum tentu Express, tapi kita tetap bekerja sama dengan polisi. Pelaku harus segera ditangkap karena meresahkan. Kita mengutuk tindakan itu karena itu sangat-sangat jahat," sambungnya.
Sebelumnya dalam waktu 4 hari terakhir terjadi 2 perampokan dengan modus yang sama. Saat penumpang menaiki taksi dan duduk di kursi belakang, tiba-tiba sandaran kursi menekuk dan muncul seseorang dari arah bagasi.
RW yang dirampok pada Jumat (28/11) sekitar pukul 23.00 WIB kehilangan uang dan 2 HP, yaitu BB dan iPhone. Wanita yang bekerja di kawasan Mega Kuningan itu mengaku trauma karena pelaku sempat mengancam akan memperkosanya.
Sementara itu korban kedua, karyawati berinisial RP (30) mengalami perampokan di kawasan SCBD, Jaksel, sekitar pukul 19.30 WIB pada Senin (1/12) kemarin. Komplotan pelaku menguras harta benda warga Tanah Abang, Jakpus ini. Mereka mengambil iPhone 5S, laptop, ATM BCA, dan kalung emas dari tas korban. Pelaku yang sempat mencekik korban memaksanya memberikan pin ATM dan menguras isi ATM korban di sebuah minimarket di Jl Ciniru, Jaksel.
(ear/kha)