Negara Sumber Narkoba Diusulkan Diundang di Pertemuan BNN se-ASEAN

Negara Sumber Narkoba Diusulkan Diundang di Pertemuan BNN se-ASEAN

- detikNews
Selasa, 02 Des 2014 13:55 WIB
Foto:David/detikcom
Jakarta - Narkoba masih menjadi masalah besar bagi setiap negara termasuk negara-negara di ASEAN. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan membuat sebuah manajeman perbatasan keamanan yang ketat di setiap negara.

Hal tersebut disampaikan dalam acara ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM)β€Ž yang diikuti oleh 10 negara ASEAN di Hotel Pullman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).

Seorang delegasi dari Thailand mengatakan saat ini ASEAN semakin terkoneksi dalam hal masalah keamanan narkoba dan kejahatan lainnya sehingga diperlukan manajemen perbatasan yang bisa mengatur dan menyelesaikan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus memikirkan ini ke depan," ujarnya.

Delegasi Malaysia menyarankan agar Pakistan, India dan China diundang dalam forum ini. Sebab menurutnya peredaran narkoba berasal dari tiga negara itu.

"Narkoba datang dari Pakistan, India dan China. Mengapa kita tidak mengundang mereka untuk melihat respons mereka," sarannya.

Delegasi United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) untuk ASEAN dan Pasifik Jeremy Douglas menambahkan bahwa penyelundupan narkoba adalah masalah kemananan. Dia bersedia membantu membuat harmonisasi regulasi soal narkoba di perbatasan.

"Mengenai harmonisasi regulasi kami bisa membantu," kata Douglas.

Indonesia yang diwakili oleh Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Sumirat Dwiyanto mengatakan Indonesia berperan baik dalam memerangi peredaran narkoba yang melibatkan lintas negara. Indonesia telah melakukan berbagai macam pelatihan terkait pemberantasan narkoba bersama Laos, Kamboja, Thailand dan Timur Leste.

"Kami juga waktu itu ada pelatihan di Lido dan kerjasama di perbatasan termasuk pelatihan penegak hukum BNN di Thailand," ujar Sumirat.

Menurutnya, Indonesia berperan aktif dengan mengadakan pertemuan seperti ini. Di mana setiap negara bisa tukar menukar informasi terkait narkotika di negara ASEAN.

"Dengan lingkupan ASEAN kami bisa ungkap dan mencegah masuknya narkotik ke Indonesia," katanya.

Sumirat menambahkan, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba. Pertama dengan pencegahan di negara asal. Kedua, pencegahan di daerah transit atau perbatasan dan penindakan narkotika yang sudah terlanjur masuk.

"Kalau negara asal kita sudah bekerjasama," ujar Sumirat.

Pertemuan ini berlangsung selama Selasa-Rabu 2-3 Desember 2014 yang diikuti seluruh kepala BNN se-Asia Tenggara. Mereka membahas formulasi dalam mensinergikan kekuatan di tengah ancaman narkotika yang menyusup ke kawasan ASEAN.

(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads