Ada 490 Ribu Pengguna Narkoba di Jakarta, RSJ Jadi Panti Rehab

Ada 490 Ribu Pengguna Narkoba di Jakarta, RSJ Jadi Panti Rehab

- detikNews
Selasa, 02 Des 2014 13:35 WIB
Jakarta - Badan Nasional Narkotika (BNN) berupaya mewujudkan Indonesia Drug Free pada 2015. Namun BNN mengakui tak mungkin menghilangkan narkotika dari Tanah Air. Di Jakarta saja, masih ada 490 ribu pengguna narkoba dan jumlahnya terus meningkat.

"Jakarta memang dalam survei masih tertinggi, ada 490 ribu pecandu pada tahun 2011. Ini naik," kata Deputy of Law and Cooperation BNN Aidil Chandra Salim usai acara ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM)‎ di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2014).

Menurut Aidil, hal ini karena adanya permintaan pasar atas narkoba yang tinggi di Jakarta. Sehingga perlu upaya memutuskan putaran ekonomi itu melalui rehabilitasi dan sosialisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"‎Yang jelas, bagaimana kita mengurangi demand atas drug itu. Penyalahguna tidak mesti penjara, rehabilitasi, bagi pengedar tentu harus dipenjara," ucap Aidil.

Untuk mengoptimalkan rehabilitasi tersebut, BNN terus membuka kerja sama panti-panti rehab. Salah satunya dengan mengikutsertakan rumah sakit jiwa sebagai panti rehabilitasi.

"‎Kita ada beberapa panti rehabilitasi dan kita bekerja sama dengan 90 rumah sakit. Di RSJ itu 10 persen kita buat rehabilitasi," ungkap Aidil.

"Sosialisasi tahap ini belum sampai pendidikan formal, tahun depan kita baru masuk ke pendidikan formal, dan nanti ke keluarga," tambahnya.

‎Menurut Aidil, Indonesia masih menjadi pasar narkoba yang besar dan mudah karena pintu masuknya sangat luas. Garis pantai yang sangat panjang dan pengawasan di perbatasan yang terbatas menjadi sebagian kendala. Peredarannya sebagian besar di Jakarta.

"Mayoritas masuk dari laut karena sangat terbuka dan banyak pelabuhan gelap. Bahkan kita sudah jadi produsen juga. Banyak kita temukan pabrik sabu rumahan," ucap Aidil.

"Harus dari komponen masyarakat untuk mengurangi. Di sini juga dibutuhkan kesadaran masyarakat, bagaimana bisa aktif dan produktif tanpa narkoba," tutup Aidil.



(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads