"Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dijalankan sama Pak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (mantan Dirut PT KAI-red). Kerjasama dengan beliau (Ahok), penataan-penataan stasiun ini kan, belum selesai. Kita lanjutkan," ujar Edi kepada wartawan usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (2/12/2014).
Edi menjelaskan, ada banyak hal yang dibahasnya bersama Ahok. Terutama pembenahan stasiun di Jakarta dan persilangan perlintasan. Hal itu untuk mengurangi kemacetan dan menghindari telatnya kedatangan kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembenahan perlintasan itu kata Edi memang harus segera di lakukan. Apalagi, tahun depan pihaknya tengah berencana untuk menambah kereta dan gerbong.
"Sekarang semua gerbong sudah datang, kita sedang sertifikasikan. Uji kelayakan. tahun depan kita narik lagi berapa gerbong untuk penambahan. Makanya harus diatur persilangan-persilangan itu. Kalau tidak kita benahi, akan nutup terus," ucapnya.
Ditambahkan Edi, pihaknya juga tengah berusaha memikirkan berbagai cara untuk mengurai kesemrawutan di stasiun kereta. Salah satunya dengan membuat tempat penyewaan sepeda.
"Di stasiun-stasiun besar, kita berusaha ada sewa sepeda, jadi tidak perlu dijemput naik mobil," kata Edi. Dia berharap dengan adanya pembenahan itu masyarakat akan semakin banyak yang menggunakan kereta.
"Karena kereta api punya target 2019 akan mengangkut 1,2 juta penumpang. Sekarang ini udah 700 ribu. Hampir semua orang sekarang sudah pindah ke commuter line," jelas Edi.
(bar/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini