Pendidikan Taruna TNI-Polri, Moeldoko: Bukan Pendidikan Militernya

Pendidikan Taruna TNI-Polri, Moeldoko: Bukan Pendidikan Militernya

- detikNews
Senin, 01 Des 2014 17:52 WIB
Jakarta - TNI dan Polri memutuskan untuk menggabungkan pendidikan bagi para tarunanya untuk menciptakan keharmonisan 2 institusi negara tersebut. Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun menggarisbawahi bahwa pendidikan gabungan itu bukan soal teknik kemiliteran, namun terkait pada pendidikan dasarnya.

"Di situ memang judulnya adalah pendidikan dasar tetapi bukan titik beratnya terhadap (teknik) militer, bukan. Salah orang yang memahami itu. Pendidikan dasarnya. Saya sudah koordinasi dengan Pak Kapolri, kita berpikir strategis ke depan," ungkap Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Senin (1/12/2014).

Disebut Moeldoko, pendidikan dasar kemiliteran dalam hal ini adalah terkait dengan membangun karakter yang kuat, membangun disiplin, tanggung jawab, dan semangat juang yang kuat. Ia pun mengatakan, untuk menguatkan emosi antara TNI dan Polri, maka dimulai dengan pendidikan dasar ini. Dengan demikian, perselisihan personel TNI dan Polri yang terkadang terjadi dapat dihilangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kita ada sebuah pemahaman yang semakin kuat, adanya koordinasi yang semakin baik di lapangan. Adanya komunikasi yang semakin intens," tambah mantan Pangdam Siliwangi itu.

Senada dengan Moeldoko, sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan pendidikan gabungan bagi Taruna TNI dan Polri memang terfokus pada pendidikan karakter bangsa. Khususnya pasca terjadinya bentrokan TNI dengan Polri di Batam, Kepri.

"Bukan penggabungan pendidikan TNI Polri, tapi pendidikan karakter bangsa bagi pendidikan kedinasan. Sedang dirumuskan apakah 6 minggu atau 8 minggu, ini sedang dirumuskan. Besok tahun 2015 dimulai (penggabungan pendidikan," ucap Sutarman di Dit Polair Baharkam Polri, Jl RE Martadinata I/1, Tanjung Priok, Jakut, Senin (1/12).

(ear/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads