"Kami βingin agar pemilihan komisioner KPK di DPR itu ditunda saja. Harus menunggu sampai kekisruhan di DPR berakhir dulu," kata peneliti ICW Emerson Yunto di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2014).
Emerson mengungkapkan, jangan sampai pimpinan KPK pengganti Busyro yang akan dipilih berasal dari perpecahan di DPR. Ditakutkan nanti akan lahir pimpinan KPK 'tandingan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut pakar hukum pidana, Asep Iriawan tak masalah KPK sementara dipimpin oleh 4 komisioner. Keberadaan 4 komisioner legal dan KPK tetap bisa menjalankan tugas dan fungsinya.
"Tak masalah 4 komisioner itu, toh sudah disodorkan 2 nama ke DPR, tapi kalau DPRnya tidak mau memilih ya bukan salah di sini. Keputusan empat komisioner juga tetap legal," jelas Asep.
"Malah sebaiknya pemilihan komisioner di DPR ditunda dulu. Namanya pemilihan itu kan dalam undang-undang oleh komisi 3 DPR, bukan oleh Koalisi Merah Putih," imbuh Asep.
Senada dengan Asep dan Emerson, Romo Benny juga ikut menyuarakan agar proses feet and propert test di DPR ditunda. Romo Benny bahkan khawatir ada agenda politik di balik upaya DPR melakukan feet and propert test, meskipun tak semua fraksi hadir.
"Kami khawatir ada agenda politik sesaat. Oleh karena itu kepada anggota dewan, tolong jangan hanya mementingkan kepentingan golongan jangka pendek saja," tegas Romo Benny.
(kha/fjp)