'Dewa Perang' itu Bernama Logistik

Munas Golkar

'Dewa Perang' itu Bernama Logistik

- detikNews
Senin, 01 Des 2014 15:12 WIB
Jakarta - Isu money politics atau bagi-bagi logistik sudah menjadi rahasia umum di setiap gelaran munas atau kongres parpol. Munas Golkar di Bali juga diiringi embusan santer soal bagi-bagi logistik, semakin dibantah isu ini justru semakin kuat.

Salah satu caketum Golkar, Hajriyanto Y Thohari, akhirnya tak jadi maju di Munas Golkar. Hajri yang sudah mundur dari DPP Golkar dan Presidium Penyelamat Partai Golkar akhirnya mundur total dari arena. Logistik memang bukan satu-satunya faktor, namun Hajri yang menawarkan gagasan idealisme terganjal hal itu.

"Dari awal saya itu orang tahu diri dan realistis, saya itu hanya punya modal konseptual dan idealisme, tapi tidak punya logistik," kata Hajri kepada detikcom, Minggu (30/11) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adalah Waketum Golkar Agung Laksono yang buka-bukaan soal besarnya logistik yang dilancarkan Ketum Aburizal Bakrie untuk melanggengkan kekuasaannya. Agung baru membeberkan logistik awal sebelum pertempuran dimulai.

"Yang teken ada imbalan antara Rp 50 Juta sampai‎ Rp 100 Juta," ungkap Agung di Bali, Minggu (30/11).

Agung mengeluhkan 'operasi pasar' ini, semua dukungan DPD I dan II diperbarui dengan cara itu. Dukungan caketum selain Ical jadi nol besar kembali. Usaha mengumpulkan dukungan keliling Nusantara pun kandas. Tak ada DPD I dan II yang berani melawan karena risiko besarnya dipecat.

Tak hanya Agung yang buka-bukaan soal logistik menjelang Munas Golkar sakti bak 'Dewa Perang'. Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang yang juga masuk dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar‎, juga mengungkap ada pembagian uang jelang Munas Golkar oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie.

"Sudah satu bulan mereka (tim Ical) dipim‎pin Nurdin Halid, sudah keliling ke DPD I dan DPD II. Puncaknya disetting di Yogyakarta dan sudah dijinakkan di Bali dengan rekreasi," kata Zainal Bintang usai jumpa pers di DPP Golkar di Jl Anggrek Neli, Jakbar, Kamis (27/11/2014) lalu.

"‎Aku dengar (dibagikan) sekitar Rp 250 jutaan DPD I, kalau DPD II Rp 25 jutaan. Itu dilaporkan ke aku sms telepon (DPD), aku dengar sendiri," lanjutnya sembari menjelaskan dana itu baru dana awal untuk ketok pintu Munas.

Sekjen Golkar Idrus Marham mebantah keras tudingan itu. "10 Ribu persen Bang Ical nggak ada bagi-bagi duit," kata Idrus kepada wartawan di arena munas di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).

‎Idrus mengatakan Ical tak mungkin bagi-bagi duit. Sebab, menurut Idrus, Ical adalah calon kuat. "Beliau itu didaulat untuk maju lagi oleh para pendukungnya, jadi buat apa bagi-bagi duit," ujarnya.

Kini Munas Golkar seolah selesai sebelum dimulai. Kemenangan Ketum Aburizal Bakrie secara aklamasi di depan mata. Isu logistik ini pun sama hidupnya seperti isu kudeta Presidium Penyelamat dan panasnya pembahasan tata tertib dan penjaringan caketum Golkar di tengah arena Munas di Hotel Westin Bali.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads