Fatkhun Nadjib (50) rela turun malam-malam dari kendaraannya di tengah jalan tol Cipularang untuk menolong korban mobil travel yang terjepit usai kecelakaan. Di mata rekan-rekannya, ini bukan aksinya yang pertama kali. Apa alasan Nadjib ringan tangan seperti itu?
Eko Prabowo, sahabat dekat Nadjib di komunitas off road Jelajah Tanah Air (Jelata) bercerita, urusan tolong menolong di jalan adalah ciri khas pria gondrong tersebut. Dia tak segan turun untuk sekadar membantu kecelakaan hingga mogok di jalan.
"Saya kenal sudah dari tahun 2011. Sehari-hari dia memang suka menolong begitu, mau orang yang kenal atau tidak dikenal," kata Eko saat berbincang dengan detikcom, Senin (1/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau cerita sama saya pribadi, ada prinsip yang ditanamkan sama orang tuanya untuk membantu sesama, visi kita sama," tambahnya.
Aksi komunitas off road Jelata yang didirikan oleh Nadjib dan kawan-kawan pun fokus pada upaya membantu sesama. Saat touring, mereka menjalankan misi sosial untuk menolong masyarakat di pedesaan.
"Aksi terakhir kita membantu pembangunan pompa air di Karawang. Masyaraka di situ kekurangan air pas kemarau kemarin," ceritanya.
Bila tidak sedang touring, komunitas itu rajin berkumpul di bengkel milik Nadjib di Depok. Mereka kumpul-kumpul sambil sharing tentang urusan sehari-hari dan terkait kendaraan.
"Saya terakhir ketemu minggu lalu, tapi kalau komunikasi lewat WhatsApp setiap hari," ungkapnya.
Nadjib sudah dimakamkan di Salatiga, Jawa Tengah, kemarin. Dia meninggalkan istri dan seorang anak yang melihat langsung peristiwa kecelakaan nahas itu di Cipularang pada 30 November pukul 01.00 WIB.
(mad/nrl)