"Masak kami berempat diragukan. Jadi jangan ragukan kami. Kami menyiratkan bisa bekerja maksimal untuk memimpin KPK. Kami tetap sependapat sampai tahun depan, baru diseleksi," ujar Abraham dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/12/14).
Dia menegaskan kalau pimpinan hanya empat orang, maka tidak akan menganggu kinerja KPK. Menurutnya, empat orang ini akan saling melengkapi dalam mengambil setiap putusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bahan informasi, tidak sekalipun kita mengambil putusan dengan cara voting. Kita itu dengan musyawarah mufakat. Untuk mengambil putusan kolektif kolegial dengan cara musyawarah. KPK itu kan bukan lembaga politik. Kita pengambilan putusan kolektif kolegial, sama-sama bulat, mufakat, jadi tidak ada masalah," katanya.
Abraham juga menyinggung sebaiknya pemilihan pimpinan KPK dilakukan secara bersama pada 2015. Hal ini mengingat pimpinan KPK yang diketuainya masa kerjanya bakal habis pada Desember 2015.
"Sampai tahun depan akan menyeleksi karena KPK jilid III akan habis bulan 12 di 2015," sebutnya.
Selain itu, saran dia agar pemilihan pimpinan KPK dilakukan pada Desember 2015 juga untuk efisiensi anggaran. Pasalnya, kalau hanya melakukan seleksi pimpinan untuk satu orang, biayanya dihitung sama dengan menyeleksi lima orang pimpinan. Hal ini dianggap pemborosan.
"Penghematan anggaran itu dipotong 50 persen. KPK juga perlu ada efisiensi anggaran juga. Kami memilih satu dan memilih lima itu biayanya kan sama," tutur Abraham.
β
(hat/fjp)