Menteri Anies: Mengubah Kurikulum Ibarat Merubah Arah Kapal Tanker

Menteri Anies: Mengubah Kurikulum Ibarat Merubah Arah Kapal Tanker

- detikNews
Senin, 01 Des 2014 13:32 WIB
Jakarta -

Kendala pelaksanaan kurikulum 2013 bagi para guru se-Indonesia banyak mengemuka. Begitu banyak keluhan yang disampaikan oleh para guru mengenai penetapan kurikulum yang mulai dilaksanakan pada 2013 tersebut.

Beragam keluhan mengenai kurikulum tersebut menjadi pertanyaan mendasar bagi beberapa guru yang hadir dalam acara silaturahmi antar guru dan kepala dinas pendidikan dengan Mendikbud Anies Baswedan siang ini. Beragam keluhan mengenai jam belajar, metode pembelajaran hingga hal teknis lainnya, sempat dilontarkan beberapa guru kepada Anies.

Sebelum sesi pertanyaan, Anies sempat memberikan pengantar singkat mengenai arah pendidikan Indonesia saat ini. Menurutnya, untuk merubah arah pendidikan Indonesia, tak dapat dilakukan dengan sekejap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€Ž"Analoginya, mengubah pendidikan itu seperti mengubah arah kapal tanker, bukan mengubah arah speed boat," ujar Anis di Aula Ki Hajar Dewantara, gedung Kemdikbud, Senayan, Jakpus, Senin (1/12/2014).

Saat ini, lanjut Anies, di era pemerintahan Jokowi-JK, pemerintahan baru memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam bidang pendidikan.

Pesan utamanya, kata Anies, adalah akses pendidikan yang merata, wajib belajar 12 tahun yang bebas pungutan. Walaupun begitu, Anies mengingatkan para guru untuk tidak mengharapkan hasil yang instan.

"Bapak dan ibu, jangan membayangkan program ini akan langsung terealisasi tahun depan, dua bulan, karena ini prosesnya bertahap, tapi, arahnya 12 tahun bebas pungutan," jelasnya.

Menurutnya, sudah saatnya rakyat harus melakukan revolusi karakter bangsa. Membangun pendidikan kewarganegaraan. Menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.

β€Ž"Mengevaluasi dan mencari cara untuk program baik ini, juga dilaksanakan dengan baik pula, jadi jangan buru-buru. Pemerintahan baru memiliki sikap tidak akan merubah sistem pendidikan lagi, jadi akan dilaksanakan seperti sebelumnnya," kata Anies.

Walaupun tak akan merubah arah kebijakan kurikulum, dia juga mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa begitu saja menetapkan sebuah kebijakan tanpa memikirkan kesiapan guru yang mengajar, khususnya di daerah yang jauh dari ibukota.

"Sehingga (untuk kurikulum 2013), kita akan evaluasi, apakah akan dilaksanakan semua, gurunya siap atau enggak, jangan asal saja, tapi melihat kesiapan guru seluruh indonesia. Kita harus melihat situasi di lapangan seperti apa, baru kita menyesuaikan dengan kenyataan di lapangan," lanjut dia.

"Jangan membayangkan hanya dari Jakarta, tapi dari kita semua," tutup Anies yang disambut tepuk tangan dari ratusan guru.



(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads