Ratusan demonstran berkumpul di Cairo University pada Minggu (1/11), sambil membawa foto Mubarak di balik jeruji besi dan menuntut berakhirnya rezim pemerintah. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin (1/12/2014).
Polisi setempat siaga di dekat gerbang utama kampus Cairo University untuk menjaga para mahasiswa yang berunjuk rasa agar tidak meluas hingga ke jalanan luar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Mubarak dan kedua putranya juga dinyatakan tak bersalah atas dakwaan korupsi.
Di Tahrir Square yang menjadi simbol revolusi yang melengserkan Mubarak, dua orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa berujung bentrokan pada Sabtu (29/11) malam. Sedangkan 9 orang lainnya luka-luka ketika polisi dan tentara terpaksa melepas tembak gas air mata dan tembakan peringatan.
Ada sekitar 1.000 demonstran yang berusaha memasuki kawasn Tahrir Square, yang di bawah pemerintah Presiden Abdel Fattah al-Sisi dilarang menjadi area unjuk rasa. Tentara terpaksa menutup stasiun metro Kairo sebagai upaya pencegahan berkumpulnya massa.
Bentrokan juga terjadi di area kampus Zagazig University di Nile Delta. Sedikitnya 11 mahasiswa ditangkap setelah membakar salah gedung kampus.
(nvc/mad)