"Yang menjadi perbedaan pandangan ini kan mekanisme pemilihan ketum, waktunya. Kalau memang bisa bertemu, Ical menawarkan bisa saja cari waktu yang tepat," kata Akbar saat berbincang, Senin (1/12/2014).
Jika ada pertemuan, Akbar yakin bisa dicari solusi untuk mempertahankan persatuan Golkar, salah satunya adalah menggeser agenda pemilihan ketum di munas ke lain waktu. Namun, pertemuan Agung dan Ical harus terjadi dalam satu dua hari ini, sebelum pemilihan ketum berlangsung di munas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua DPR ini mengaku terus mencoba menghubungi Agung Laksono untuk mengajak bertemu. Namun, masih menurut Akbar, Agung masih marah dengan pelaksanaan munas Golkar dan menolak diajak bertemu.
"Tidak eksplisit menolak, tapi ada suasana yang tidak memungkinkan untuk bertemu. Suasana kebatinannya belum kondusif," ujarnya.
(trq/mpr)