Jokowi Yakin Nusron Babat Mark Up Biaya Penempatan TKI Selama Sebulan

e-Blusukan Jokowi

Jokowi Yakin Nusron Babat Mark Up Biaya Penempatan TKI Selama Sebulan

- detikNews
Minggu, 30 Nov 2014 20:18 WIB
Intan-Setpres
Jakarta - Dalam e-blusukan Presiden Jokowi dengan para TKI di 8 negara, perwakilan TKI dari Taiwan mengeluhkan biaya penempatan TKI di Taiwan tidak sesuai aturan. Alhasil, kondisi tersebut menjadikan TKI terlilit utang.

"Penempatan kerja di Taiwan mahal. Teman saya ada yang diminta Rp 25 juta sampai Rp 30 juta padahal biaya asli Rp 18,5 juta," keluh TKI Taiwan kepada Presiden Jokowi melalui video conference di Situation Room di Binagraha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2014).

Kondisi tersebut mengakibatkan TKI terlilit utang dan harus bekerja tanpa digaji hingga 8 bulan. Kondisi ini juga membuat TKI tinggal lama hanya untuk bekerja dan melampaui izin tinggal (overstay).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar keluhan TKI di Taiwan, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menjelaskan biaya penempatan kerja sebetulnya hanya Rp 16 juta hingga Rp 18 juta. Politisi Golkar ini membenarkan adanya pelanggaran aturan biaya penempatan TKI.

"Tapi benar ada juga yang minta Rp 20 sampai Rp 30 juta, dalam waktu 1 bulan akan kami benahi permasalahan itu," ujar Nusron yang belum seminggu memangku jabatan ini.

Mendengar janji Nusron kepada TKI, Presiden Jokowi mengingatkan untuk dapat memenuhi janjinya. Jokowi yakin Nusron sosok yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat dipercaya.

"Biar TKI semua mendengar janjinya Kepala BNP2TKI. Kalau sampai sebulan tidak tuntas? Tapi saya yakin kok dengan Pak Nusron," ucap Jokowi disambut tawa yang menghadiri telekonferensi itu.

(tfn/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads