Menguak Deal Mentah Ical vs Agung Laksono cs

Menguak Deal Mentah Ical vs Agung Laksono cs

- detikNews
Minggu, 30 Nov 2014 14:50 WIB
Jakarta - Di tengah perpecahan Partai Golkar, Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) sempat menjajaki rekonsiliasi dengan kubu Presidium Penyelamat Partai Golkar. Namun upaya islah yang difasilitasi Ketua Wantim Akbar Tandjung ini pun kandas. Ada hal penting yang tak dapat disepakati dua kubu.

Kubu Presidium yang beranggotakan Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, dan lainnya sudah melakukan pertemuan dengan eks Ketum Golkar, Wapres Jusuf Kalla. Hasil pertemuan itu kemudian disampaikan kepada kubu Aburizal Bakrie melalui Akbar Tandjung.

Deal yang diajukan kubu Agung cs adalah agar semua dukungan ke caketum dinolkan kembali, karena sejumlah DPD II secara mendadak mencabut dukungan ke kubu Agung cs. Mereka mencium ada gelagat intimidasi untuk memenangkan Aburizal Bakrie di Munas Golkar. Ical langsung menolak mentah-mentah usulan ini, wajar saja, Ical sudah didukung mayoritas DPD I dan DPD II untuk menjadi ketua umum Golkar lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deal lainnya adalah Munas ditunda Januari 2015, juga agar pemilihan ketum dilakukan dengan voting secara tertutup dan tidak aklamasi terbuka. Lagi-lagi deal ini mentah.

Kubu Ical seolah menawarkan jalan tengah yakni Munas tetap dilaksanakan namun pemilihan ketua umum ditunda pada akhir 2014. Jalan tengah ini dianggap Agung Laksono cs akal-akalan saja. Upaya islah pun kandas.

"โ€ŽMereka minta hanya membahas program saja di Munas Bali, tapi pemilihan Ketum nanti saja pada 2015. Itu tipu-tipu mereka saja, kami nggak setuju," kata Wasekjen Golkar, Leo Nababan di Bali, Minggu (30/11/2014).

JK sendiri sudah memastikan tak akan menghadiri pembukaan Munas Golkar Bali. JK hanya berharap Munas Golkar digelar secara demokratis sehingga tak ada perpecahan yang lebih besar.

"Yang saya ketahui yang masuk dua calon, Ical dan Airlangga, kita harapkan itu demokratis prosesnya, artinya terjadi pemilihan yang demokratis dan tertutup," harap JK saat diwawancara wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta, siang tadi.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads