Unjuk rasa terbaru ini terjadi pada Jumat (29/11) waktu setempat, saat sebagian besar warga masih sibuk merayakan Thanksgiving. Demonstran memprotes putusan juri pengadilan yang tidak akan mengadili polisi kulit putih Darren Wilson yang menembak mati remaja kulit hitam, Michael Brown pada Agustus lalu.
"Polisi di Ferguson mengeluarkan peringatan kepada demonstran untuk meninggalkan jalanan. Beberapa demonstran mengabaikan peringatan tersebut. Mereka kemudian ditahan," terang Kepolisian St Louis County via akun Twitternya, seperti dilansir AFP, Sabtu (29/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi di Ferguson berangsur-angsur tenang pada Rabu (26/11) dan Kamis (27/11), setelah dua hari sebelumnya dilanda kerusuhan brutal yang diwarnai aksi pembakaran dan penjarahan. Puluhan orang ditangkap terkait kerusuhan tersebut, sebelum beberapa dibebaskan jelang Thanksgiving.
Aksi protes yang digelar di Ferguson maupun di wilayah AS lainnya sedikit berkurang ketika sebagian besar warga AS larut dalam perayaan Thanksgiving yang diwarnai dengan tradisi pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga.
Namun rupanya, warga di Ferguson masih bersikeras menggelar protes hingga akhir pekan. Dilaporkan sekitar 100-an orang masih berkumpul di luar kantor polisi setempat untuk memprotes putusan ABG Ferguson tersebut.
(nvc/gah)