"Tugas kami menjembatani. Kalau itu dalam proses mediasi ternyata tidak berhasil, kami tidak dalam posisi melarang," kata Akbar Tandjung di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (29/11/2014), dini hari.
Akbar menekankan pihaknya hanya berupaya memediasi dengan harapan target rekonsiliasi bisa tercapai. Kalau tidak tercapai kesepakatan, maka hal itu adalah konsekuensi dari persoalan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seandainya Ical tetap menggelar Munas di Bali dan hasilnya berupa kepengurusan baru diserahkan ke Kemenkumham, Akbar enggan berspekulasi. Dia tidak ingin memprediksi Golkar pecah seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan saling mengklaim kepengurusan yang sah.
"Ya tunggu saja lah. Munas saja belum. Saya besok akan ketemu lagi sama Pak Aburizal," ujarnya.
(hat/jor)