"Tidak boleh ada halangan untuk siswa dalam melaksanakan ujian," tegas pria yang akrab disap Emil tersebut kepada wartawan, Jumat(28/11/2014).
Emil menyayangkan sikap sekolah yang melakukan diskriminasi kepada siswa yang belum membayar SPP dengan melarang mengikuti UAS. Untuk itu pihaknya menyebarkan surat edaran kepada para kepala sekolah agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada orang tua siswa, Emil juga meminta agar tak segan melaporkan jika anak-anaknya tidak bisa mengikuti ujian hanya karena belum banyar SPP.
"Nanti akan langsung saya beri sanksi, bukan tidak mungkin sanksinya pemberhentian atau mutasi," ucapnya.
Sebelumnya Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) mengaku menerima laporan dari sejumlah orangtua siswa SMA yang mengaku anak-anaknya tak bisa mengikuti UAS yang akan digelar Senin pekan depan, karena belum melunasi SPP Juli hingga November dan juga DSP. Rata-rata SPP SMA di Bandung berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu, sementara DSP sekitar Rp 4,5 juta.
(avi/ern)