Awalnya, sejumlah siswa berkumpul di daerah Mangkalaya, Cisaat, Jumat (28/11/2014) dini hari. Tiba-tiba muncul rombongan siswa beda sekolah dan langsung menyerang. Warga keluar rumah dan mengejar para siswa.
"Dia (korban terluka) terkena lemparan batu di bagian matanya," ungkap warga, Rama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya hal itu dipicu persoalan sepele antar siswa dua sekolah. Siswa pelaku penyerangan marah karena ada grafiti-nya dihapus. Sedangkan siswa yang diserang mengaku tersinggung karena di wilayah mereka ada coretan nama SMK lain.
"Mereka saling tantang melalui SMS," kata Diki Budiman kepada detikcom, Jumat (28/11/2014), pada pukul 15.00 WIB.
Siswa berinisial RD mengaku tak berniat tawuran. Karena diserang, maka dia dan teman-temannya melawan. "Kami membela diri," tutur RD.
Polisi menjerat siswa dengan UU Darurat Nomor 12 tahun 1951. Sementara warga korban tawuran dirawat di RS R Syamsuddin SH Sukabumi. Menurut informasi, ia dirujuk ke RS Cicendo Bandung.
(try/try)