"Mereka melakukan tekanan luar biasa kepada penduduk Arab Palestina," kata pimpinan delegasi Hamas Abu Umar Muhammad kepada Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Parlemen Pusat, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Abu Umar berbicara kepada Novanto, jajaran Pimpinan DPR, dan sejumlah anggota DPR, menggunakan Bahasa Arab dibantu penerjemah Bahasa Indonesia. Novanto dan anggota DPR lainnya serius menyimak kisah pilu dari Palestina yang disampaikan Abu Umar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan dua bulan lalu, ada kejadian tragis. Mereka (pihak Israel) membakar anak kecil Palestina hidup-hidup. Jadi mereka mengeluarkan tali tambang dari bus kemudian digantung di jendela dari bus itu. Kemudian mereka melakukan konferensi pers, dengan bangganya mereka menunjukkan tambang itu," kisah Abu Umar.
Kota Yerusalem saat ini sudah dikepung oleh perumahan Zionis yang jumlahnya terus bertambah. Nama-nama distrik di Yerusalem diubah menjadi nama-nama Ibrani, padahal sebelumnya nama-nama distrik tersebut berbahasa Arab.
Kondisi Masjidil Aqsha juga, menurut mereka, terancam. Masjidil Aqsha direncanakan akan dibagi dua, yakni untuk umat Islam dan Yahudi. "Sampai saat ini, bentrokan di Yerusalem dan Aqsa terus berlangsung," kata dia.
"Untuk itu kami berharap Indonesia memberi dukungan sekuatnya untuk menggagalkan rencana jahat Israel," harap Abu Umar.
Kondisi kota yang hancur akibat perang juga memprihatinkan. Sepertiga bagian kota Gaza hancur karena peperangan. Penduduk-penduduk banyak yang mengungsi, bertahan secara tak layak di tengah musim dingin yang sedang dimulai di Palestina.
"Ada 15 ribu orang luka-luka. Berpuluh-puluh ribu Bangsa Palestina tinggal di tempat-tempat yang tidak layak. Apalagi sekarang di Gaza sedang memasuki musim dingin. Pengepungan dari dua sisi terhadap Gaza kini semakin ketat," kata Abu Umar yang mengenakan jas hitam ini dengan serius.
(dnu/aan)